- Home>
- Rancang Bangun >
- Tampilan konfigurasi Switch
Posted by : Unknown
Senin, 15 Desember 2014
Setelah kita mengetahui tentang konsep switch pada postingan sebelumnya, Bagaimana jika kita mengkonfigurasinya. Tapi, pernahkah terpikir bahwa kita bisa mengkonfigurasi switch? Bagaimana sih cara untuk setting switch? Kali ini metode yang digunakan hanya berbasis virtual saja, karena kekurangan modal, alat dan pengalaman pada adminnya. Walaupun begitu, saya tetap menjelaskan model tampilan konfigurasi switch. Karena hal tersebut saya buka pembelajaran kita dengan mengucap bismilah, insya Allah ilmu yang kita pelajari dapat bermanfaat untuk kedepannya, amin.
Didalam mengkonfigurasi switch ada mode-mode yang perlu di perhatikan saat mengkonfigurasi. Mode-mode tersebut, berbentuk dalam hostname yang memiliki tanda setelahnya. Contohnya :
Switch> | mode user EXEC
Switch# | mode privileged EXEC
Switch(config)# | mode global configuration
Switch(config-if)# | mode interface configuration (tergantung dari interface yang digunakan)
Sekarang jika kita ingin berpindah dari mode ke mode lainnya bisa menggunakan perintah-perintah dibawah ini yang telah saya jelaskan secara ringkas dan jelas.
Persamaan sintaks antara tampilan konfigurasi CLI (command line interface) switch dengan router.
- Mode access dengan password.
- Sarana Help dan Command History
- konfigurasi console dan telnet access.
- Perintah untuk mengkonfigurasi options untuk setiap interface.
- Perintah untuk melihat status pada switch dan router.
Perbedaan sintaks antara tampilan konfigurasi CLI (command line interface) switch dengan router.
- Perintah untuk membuat dan control VLANs
- Konfigurasi default gateway.
- Mengelola table MAC Address.
- Switch security.
Tenang, untuk mempermudah konfigurasi kita telah disiapkan oleh berbagai aplikasi berbasis GUI (graphical user interface) yang apabila jika kita mengkonfig secara tampilan GUI maka system aplikasi tersebut akan mengkonversikannya menjadi CLI (tulisan saja/mode CLI). Salah satu aplikasinya adalah Cisco Network Assistant, Cisco View, Cisco Device Manager, maupun SNMP Network Management. Dimana setiap aplikasi yang saya sebutkan tadi, mamiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri pada system aplikasinya.
Jika saat mengkonfigurasi tiba-tiba mendadak lupa sintaks. Kita bisa gunakan simbol tanda tanya (?) pada akhiran sintaks. Contoh :
Jika tidak mengunakan tanda tanya seperti gambar diatas maka akan terdapat error saat mengetikkan sintaks. Contohnya :
Program switch saat meload boot loader. Program tersebut tersimpan pada NVRAM (memory untuk switch) dimana cara kerjanya hampir sama seperti melakukan POST pada komputer. Yaitu :
1. CPU (Central Processing Unit) akan bersiap-siap memulai boot loader.
2. Lalu mulailah aktifitas POST, dimana Post ini mencari letak-letak kesalahan pada system.
3. Memulai flash memory (tempat peletakkan konfigurasi dan system itu sendiri)
4. Membuka default OS image ke dalam memory dan memulai switch.
Persiapan saat ingin melakukan konfigurasi secara real pada switch. Ketika PC/Laptop terhubung pada port console (port untuk menyetting switch melalui device lain). diswitch kita bisa melakukan konfigurasi menggunakan aplikasi terminal emulator (misalnya hyperterminal). Caranya itu kita pasang kabel power ke switch agar switch dapat menyala. Lalu kita tekan tombol power untuk menghidupkan switch. Beberapa Catalyst switch tidak memiliki tombol power seperti, 2950 dan 2960 series.
Gambar dibawah menunjukkan salah satu aplikasi terminal emulator yaitu hyperterminal. Pada gambar dibawah menjelaskan cara membuka konfigurasi switch. Konsepnya itu seperti kita sedang meremote switch menggunakan kabel console dimana mengkonfigurasi switchnya menggunakan device PC/Laptop.
Ketika switch dinyalakan POST (Power-On Self Test) akan dimulai. Selama POST berjalan Lampu LED’s system berkedip-kedip yang berfungsi sebagai pengecekkan system agar memastikan bahwa switch berfungsi dengan baik. Jika system atau switch dalam keadaan baik terbukti dengan berubahnya lampu LEDs systemnya menjadi lampu berwarna hijau. Dan jika lampu LEDs system berwarna kuning maka ada kerusakan didalam system pada switch.
Selain lampu LEDs ada juga lampu LEDs pada setiap port. Lampu ini menentukan perangkat yang terhubung pada port tersebut apakah sudah tersambung atau belum. Jika belum tersambung maka lampu akan berwarna kuning dan pada lampu kuning ini Port switch akan mencari network topology pada network yang digunakan perangkat yang terhubung pada port tersebut. Kurang lebih proses pencarian network topology ini memakan waktu sekitar 30 detik. Dan jika lampu sudah berwarna hijau berarti, Switch tersebut sudah mengenali network yang digunakan perangkat tersebut.
Dan inilah tampilan ketika switch sedang melakukan proses booting dengan melakukan pengecekan pada system atau sering disebut POST.
Ada satu lagi gan, untuk mengkonfigurasi switch kita akan coba menggunakan aplikasi berbasis virtual yang akan ane jelasin pas postingan selanjutnya. Aplikasi ini menyamakan dengan settingan dan konfigurasi pada hardware dan sistem CISCO yang real gan. Nama aplikasinya gan Cisco Paket Tracer Jangan lupa buat didownload gan, dan download aplikasinya pada situs resminya ya..
Sekian Dari Saya Semoga Bermanfaat ^^